Renang merupakan salah satu olahraga tertua di dunia yang telah dilakukan manusia sejak zaman prasejarah. Bukti awal tentang aktivitas renang ditemukan dalam bentuk lukisan di dinding gua “Cave of Swimmers” di Mesir yang diperkirakan berusia lebih dari 7.000 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa manusia sudah mengenal teknik mengapung dan berenang sejak zaman kuno.
Dalam peradaban kuno seperti Yunani dan Romawi, renang diajarkan sebagai bagian penting dari pendidikan dan pelatihan militer. Renang dianggap sebagai keterampilan hidup yang wajib dikuasai oleh setiap warga negara, terutama untuk menghadapi situasi darurat di air.
Renang mulai berkembang sebagai olahraga kompetitif pada abad ke-19 di Inggris. Pada tahun 1837, di London, digelar kejuaraan renang pertama yang melibatkan klub-klub renang lokal. Sejak saat itu, berbagai gaya renang mulai diperkenalkan, seperti gaya dada (breaststroke), gaya bebas (freestyle), dan gaya punggung (backstroke).
Renang resmi menjadi cabang olahraga Olimpiade pada tahun 1896 di Athena untuk kategori pria, dan mulai tahun 1912, wanita juga diizinkan berpartisipasi dalam cabang renang di Olimpiade Stockholm.
Di Indonesia, olahraga renang mulai populer sejak masa penjajahan Belanda dan terus berkembang hingga kini menjadi salah satu cabang olahraga andalan di tingkat nasional maupun internasional.
Renang tidak hanya dikenal sebagai olahraga prestasi, tetapi juga sebagai kegiatan rekreasi dan terapi. Dengan manfaat seperti meningkatkan kesehatan jantung, kekuatan otot, dan kemampuan pernapasan, renang kini semakin digemari oleh berbagai kalangan.